Kamis, 25 Februari 2016

Wisata Embung Nglanggeran Yogyakata



Kamis bersemangat hari ini aku masih ingin menulis tentang kegiatan-kegiatan lama yang aku dokumentasikan lewat foto. Kubuka album lama yang tersimpan dalam folder  yang tersusun diantara folder-folder tak tersusun rapih. Kulihat deretan foto-foto yang penuh warna yang mampuh membuat senyumku mengembang mengenang dan rasanya ingin kembali kemasa itu akan tetapi itu mustahil karena masa yang sudah berlalu itu ya cukup untuk dikenang saja.
Teringat sebuah pertanyaan dari salah satu teman kecilku. Begini ...

“Lebih memilih mana,  kamu yang sekarang apa kamu yang dulu?”

Tentu aku lebih memilih yang sekarang karena sekarang bisa melakukan apa saja lebih dari yang sudah perna dilakukan dimasa yang lalu sedangkan jika memilih masa lalu kita tidak bisa berbuat banyak yang dapat kita lakukan. Ya...seperti sekarang aku akhirnya bisa menemukan tempat yang penuh dengan orang-orang luar biasa di kegiatan One Day One Post ini.

Taraaa akhirnya aku menemukan bahan yang ingin aku tulis yaitu aku  menemukan sebuah foto. Foto ini aku ambil ketika kegiatan study tour. Wisata Embung Langgeran di Gunung api purba di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Berjarak tempuh 22 kilometer dari Kota Wonosari, kawasan Gunung Nglanggeran, tersusun dari material vulkanik tua. Katanya di Gunung tersebut diperkirakan pernah aktif pada 70 juta tahun lalu. 

Akses menuju lokasi wisata ini cukup mudah dilalu oleh jenis kendaraan. Untuk mobil pribadi bisa langsung parkir diatas  akan tetapi untuk jenis mobil bus pariwisata hanya sampai di parkiran bawah saja. Hati –hati saja bagi para pengguna sepeda motor  begitu juga dengan kendaraan yang lainnya karena jalan menuju lokasi parkiran belum beraspal dan sempit masih banyak bebatuan disepanjang jalan dan jalanan pun menanjak tapi tenang jalannya searah. 

Untuk bisa sampai diatas lokasi atau parkiran atas ada angkutan khusus untuk mengantarkan para wisata yaitu sejenis mobil bak kecil seprti yang terlihat pada foto ini. Tarif untuk angkutan mobil bak kecil relatif yang penting bisa tawar menawarnya ya, biasanya ibu-ibu yang dminta untuk bernegoisasi dengan pak supir. katanya sudah teruji hasilnya,he... 



Ini adalah tempat parkiran diatas tempat wisata Embung Nglanggeran  cukup luas bukan he... Kalau saja nyampe lebih pagi anda bisa melihat keindahan sunrise, sayang tim rombongan kami sedikit terlambat untuk bisa sampai disna lebih pagi. Perjalanan yang membutuhkan waktu tidak sebentar ini sudah terbayarkan dengan melihat destinasi yang disajikan di tempat wisata Gunung Api purba Nglanggeran ini.


 Aku dan murid-murid unyu  alumni 2014-2015. Berada diantara mereka berasa masih belasan tahun, masih  terlihat satu duakan sama mereka,he.... bisiku menghibur diri. Coba lihat dibelakang foto itu terlihat puncak Gunung Api Purba yang di selimuti oleh daun dan pepohonan yang terlihat indah dimata. Ditempat itulah biasanya para pendaki mencoba untuk memacu adrenalinnya. Coba  saja, kalau aku dan tim Hipala masa putih abu-abuku masih bisa berkumpul bersama mungkin gundukan batu itu sudah menjadi target. Nah katanya di pucuk tertinggi itulah para pedaki menikmati suguhan taburan cahaya, menikmati taburan bintang jatuh dan menyaksikan terbitnya bulan dari arah timur. Puncak tertinggi dari Gunung Api Purba Nglanggeran bisa dicapai dengan berjalan kaki selama lebih kurang dua jam. Puncak tersebut dijuluki Gunung Gede, berupa bongkahan batuan seluas setengah hektar. 


Disekitar parkiran atas juga terdapat MCK yang bersih dan nyaman dan juga   pendopo-pendopo sebagai tempat istirahat para wisata duduk santai sambil menikmati hamparan hijau yang luas.

Baiklah masih ada tempat lagi yang indahnya luar biasa, kita harus berjalan keatas menaiki anak tangga yang lumayan bikin betis kita kenceng. Maklum tinggal didataran rendah yang tidak terbiasa naik turun .



 Sebentar, sebelum kita pergi ke atas lagi , lihat wow... ini yang lagi pada sarapan pagi nikmatnya sampai nggak nyadar beraris rapih ditepi jalan serius amat. Pak Amat aja nggak seserius gitu kalo sarapan.he..., “ingat sampahnya buang pada tempatnya ya...” sambil berlalu meninggalkan mereka dan sarapan paginya. Beda dengan yang ini , tahu aja kalau lagi  diambil gambarnya. Banyak tempat menjadi pilihan bagi mereka utuk sarapan pagi.


 
Ada yang ditepi jalan, ada yang ditengah-tengah parkiran sambil menikmati pemandangan yang disajkan oleh alam semesta ada juga yang dipendopo-pendopo yang sudah disediakan. Dsini juga ada warung-warung kecil yang menyediakan jajanan ringan atau sekedar inimenghangatkan dengan menyeduh kopi hangat. ya iyalah masa kopi dingin.




Ada apa si diatas sana? Rasa penasaranku seperti  menanti jodoh datang menjemputku, haayyyy.iiih ngomongin apaan sih. Ok. fokus, fokus,he...haayyyy.iiih ngomongin apaan sih. Ok. fokus, fokus,he...

Sebelum melangkahkan kaki keanak tangga,  temanku ini menyempatkan diri untuk mengabadikan foto yang menunjukan bahwa disetiap tempat pasti ada aturan adat masing-masing atau istilah jawanya “Desa mawa cara, negara mawa tata”. Nah kita harus tertib ya, ngomong dan bertindak baiklah maka alam pun akan menyambut baik. J

Alhamdulillah akhirnya sampai juga kita di atas setelah mengalahkan beberapa anak tangga yang tidak begitu banyak namun mampu memberikan efek keringat bercucuran ini tidak sia-sia. Debay ya J. Wow... luar biasa ada sebuah waduk atau danau buatan namanya Embung Nglanggeran . Ya..Embung Nglanggeran pantas menjadi tempat wisata yang harus kamu kunjungi. Tentu aku dan kawan-kawan tidak mau melewatkan moment ini tanpa berfoto ria. Sekitar lebih kurang sejam kami pun terpaksa harus turun, hamparan awan diatas sana seolah-olah ingin segerah mengepungku. Padahal sebelum naik cerah loh kenap tiba-tiba mendung hitam...



Sebelum turun aku menyempatkan untuk mengambil pesona alam dari atas, kira-kira seperti ini. Aduh ini ada dua kepala punya siapa ya...menghalangi pandangan saja.he...

Aku dan rombongan pun bergegas turun melewati satu demi satu anak tangga. Benar dugaanku sesampai di bawah hujan pun turun.




Nah, untuk hari ini yang bisa aku sampaikan cukup sampai dsini dlu ya, Tulisanku kali ini semoga bermanfaat dan senang sekali jika kalian ikut serta meninggalkan jejak memberikan krisannya dan nantikan tempat wisata-wisata lainnya ya kawan...
Salam Wisata, Salam Semangat.
#ODOP
#FebruariMembara


1 komentar:

  1. Indah bingiiit, kok saya baru denger embung nglanggeran ya? Maklum Kudet

    BalasHapus